Monday, January 24, 2011

Kado Pink Papa

By Sieben

Di Minggu pagi hari ulang tahunnya, Putri kaget sekali karena mendapat hadiah tak terduga dari Papa tercinta.
Selamat ulang tahun Putri, anak tersayang papa hari ini ulang tahun ya”? Papa pagi-pagi sekali sudah muncul dengan kado berupa kotak kecil yang terbungkus dengan kertas kado berwarna pink kesukaan Putri. “Terima kasih ya Pa...” sahut Putri sambil menerima kotak kado tersebut.
Hadiah apa nih Pa?” Putri, sambil mengingat-ingat lagi kado terakhir yang diterima dari Papa adalah 5 tahun lalu, itu pun hanya sebuah kaos Hardrock Manila saat Papa sedang business trip seminggu di sana. Selebihnya, setiap Putri ulang tahun pasti selalu lupa dan baru kasih ucapan selamat setelah dingetin Mama.
Papa, “Sudah, kamu buka saja dulu ya, Papa tunggu di ruang tengah”...”aneh tidak biasanya Papa pagi-pagi langsung membuat sebuah kejutan” pikir Putri. Akhirnya kado berwarna pink tersebut dibuka...tidak ada kartu ucapan sama sekali dan yang ada hanya 2 buah kunci. “hmm....yang satu sih sepertinya kunci mobil...tapi yang satu nya lagi kok mirip kunci rumah ya”? Putri berguman. “Jangan-jangan Papa lagi menyiapkan kamar baru...tapi kamar baru dimana ya? pikir Putri lagi.

Akhirnya karena penasaran Putri berlari keluar kamar menuju ruang tengah...terlihat Papa dan Mama sedang duduk menonton film kesukaan Mama di HBO. Putri, “Papa, makasi ya kado nya, ada 2 kunci...boleh tau ini kunci-kunci apa ya Pa?” Papa langsung mengajak Putri menuju ke garasi, diiringi Mama dari belakang.

Sesampainya di garasi, Putri melihat sebuah mobil sedan keluar terbaru dari salah satu produsen mobil Eropa berwarna merah metalik....”wow...papa, ini kado untuk Putri”? tanya Putri. Papa, “iya dong ini untuk Putri yang selama ini selalu dapat nilai bagus di kampus” “terus..kunci satu nya lagi itu kunci apa” tanya Putri dengan cepat. “ok, kalau kamu mau tau itu kunci apa, ayo sekarang mandi dan siap-siap kita berangkat sama Mama”, jawab Papa.

Sambil melihat Papa dan Mama yang duduk didepan, Putri masih berpikir, “Kok Papa mengarahkan kendaraannya ke arah Kampus Putri di jalan KH Mansyur”. “Papa mau ke Kampus Putri ya Pa”?, tanya Putri. Papa hanya tersenyum dikuti oleh Mama.

Aneh banget nih Papa, kenapa jadi main rahasia-rahasia begini ya?”, pikir Putri. Beberapa menit kemudian akhirnya mereka sudah parkir di basement, area parkir khusus tenant apartment tersebut. Mereka bertiga langsung menuju lift dan naik ke lantai 21. Sesampainya di lantai 21, lift berhenti dan Papa langsung berjalan ke arah kamar apartment no 7.

Semakin aneh nih Papa dan Mama ku”, pikir Putri kembali. Mendadak Papa berhenti di depan apartment no 7 dan bilang, “Putri, keluarkan kunci yang tadi pagi ada di kado dan sekarang buka pintu ini”. Sambil ragu-ragu menggunakan kunci tersebut, akhirnya pintu apartment terbuka.

Putri lalu masuk menuju ke bagian dalam ruangan, dinding ruangan dicat putih dan berisikan sofa dengan nuansa merah serta terdapat 1 set TV LCD dengan sound systemnya. Terdapat partisi kaca dengan berbagai ornamen minimalis dan serasi dengan perabot lainnya. Putri lalu masuk ke kamar, terdapat ruangan yang sudah lengkap dengan perabot kombinasi warna coklat dan hitam sehingga kamar terlihat lebih luas dan nyaman.
Sambil berlari keluar, putri bertanya ke Papa, “Pa, ini apartment untuk siapa ya”?...Papa tersenyum dan menjawab, “Ya ini untuk Putri, agar Putri sekarang lebih dekat ke kampus dan tidak telat lagi....lagi pula kan bisa beristirahat apabila masih macet sebelum pulang ke rumah”. “Makasi ya Papa, love you so much”, balas Putri.


3 bulan sebelumnya

Selamat pagi pak Robert, bagaimana dengan launching kendaraannya hari ini”? tanya Andre, Manager Marketing Bapak Robert pemilik distributor automotif terkenal. “Wah sangat mengesankan, penjualan selama pameran juga jauh melebih target yang kita tentukan, kerja yang sangat bagus..well done”, jawab Bapak Robert.

Bagaimana kalau kita undang semua team dan sales promotion girl untuk merayakan pencapaian ini”?, Bapak Robert mengusulkan kepada Andre. “Ok, pak..saya akan siapkan acaranya besok malam di salah satu cafe setelah jam kantor dan mengundang seluruh team pak”, Andre menyampaikan rencananya.

Keesokan malamnya semua team dan sales promotion girl telah hadir pada dinner yang telah disiapkan. Kebetulan sekali Anggi, salah satu Team leader Sales Promotion Girl duduk bersebelahan dengan Andre dan Bapak Robert. “Perkenalkan Pak Robert, ini Anggi Team Leader Sales, yang sukses dalam penjualan di launching kemarinn tanpa Anggi pasti target tidak tercapai pak”, Andre memperkenalkan Anggi ke Bapak Robert.

Anggi mahasiswi tingkat akhir di kampus jalan KH Mansyur, merantau ke Jakarta untuk kuliah dan bekerja sambilan sebagai Sales Promotion Girl berbagai produk. Di akhir tahun kuliahnya, salah satu orang tua Anggi ditimpa musibah sehingga untuk membiayai kuliahnya, Anggi harus bekerja tambahan sehingga kuliahnya dapat selesai tepat waktu.

Awal perkenalan dengan Bapak Robert akhirnya berlanjut dan hubungan Anggi semakin dekat, saling bertukar kabar via bbm dengan Bapak Robert membuatnya semakin dekat. Sudah memasuki bulan ke 2 hubungan Anggi semakin jauh dan Anggi menginginkan kepastian dari hubungan ini dengan Pak Robert. Meskipun secara financial terpenuhi, Anggi tidak mau karena menjadi beban untuk nya. Akhirnya Pak Robet berjanji untuk menceraikan istrinya untuk bisa bersama dengan Anggi.

Memasuki bulan ke 3, janji tersebut tidak kunjung terjadi sehingga akhirnya Anggi menyampaikan bahwa dia sudah tidak bisa melanjutkan hubungan ini. “Halo Pak Robert, aku mau ketemu malam ini, bisa”? sahut Anggi diujung telepon. “Boleh, saya akan datang ke tempat kami dan saya punya surprise untuk kamu..karena sudah bulan ke 3 kita bersama”, jawab Bapak Robert.

Akhirnya mereka bertemu untuk dinner malam ini dan setelah dinner Pak Robert mengeluarkan surprise yang dijanjikannya tadi. “Ini surpise untuk kamu, dibuka ya, sambil menyerah kotak kado berwarna pink”, kata Pak Robert. “Aku tidak mau surprise, aku tidak mau kado, aku mau keputusannya..apakah kita bisa bersama?, Anggi bertanya.
Anggi, maaf kalau untuk yang satu itu saya tidak bisa...tidak bisa meninggalkan keluarga saya, saya harap kita tetap bisa bersama dengan cara ini”, jelas Pak Robert. “Maaf, aku tidak bisa apabila harus seperti ini dan aku juga tidak mau melanjutkan hubungan ini, semoga semuanya menjadi jelas dan aku tidak dapat menerima kado ini", sambil berkata Anggi pergi meninggalkan Pak Robert.
Sudah seminggu ini Pak Robert tidak dapat menghubungi Anggi, datang ke kampus untuk mengecek tidak mungkin karena Anggi satu kampus dengan Putri, anak Pak Robert. Sudah berulang kali menanyakan keberadaan Anggi ke Andre namun tidak diperoleh pula jawabannya. Akhir pupus sudah harapan Pak Robert untuk bertemu dengan Anggi kembali.
Malam setelah pulang meeting Bapak Robert akhirnya memutuskan untuk memberikan kado surprise Anggi ke Putri, anak satu-satunya yang besok hari minggu berulang tahun.

No comments:

Post a Comment